One Piece: Terkuat dan Terburuk
Kaido diperkenalkan dengan sangat spektakuler, hadir pertama kali dalam cerita dengan cara paling tidak biasa. Dia adalah seorang pria yang telah mengalami berbagai macam siksaan, merasakan beragam penjara, bahkan menjalani beberapa variasi hukuman mati. Namun, seolah dibenci maut, nyawa Kaido, lagi dan lagi, terus bertahan. Mengingat berbagai eksekusi tak membuat Kaido mati, dia mencoba mengakhiri hidup dengan caranya sendiri. Menjatuhkan diri dari salah satu Pulau Langit, terjun menghantam tanah dari ketinggian 10.000 meter. Hasilnya, jangankan mati, bahkan goresan saja tidak ada setelah melakukan hal ekstrem tersebut. Bukan hanya ketahanan tubuh saja yang kuat, keterampilan Kaido dalam bertarung serta kemampuan yang dia miliki pun luar biasa. Tidak heran Kaido disebut sebagai Makhluk Terkuat, karena baik di darat, laut, maupun udara, konon Kaido tiada tara.
Kali ini Kaido terlibat dalam Perang Wano. Tak cuma berteman para anak buah, Gubernur Jendral Bajak Laut Hewan Buas itu juga didampingi oleh seorang wanita dari negeri bertema makanan: Charlotte Linlin atau yang lebih dikenal dunia sebagai Big Mom. Dua orang itu punya sejarah dalam Bajak Laut Rocks yang tumbang 38 tahun lalu. Di Wano Kuni, keduanya kembali berangkulan dengan membentuk aliansi, berniat menguasai Bumi. Mereka ingin memindahkan Onigashima ke Ibu Kota Bunga, menjadikan tempat tersebut sebagai surga bagi bajak laut. Dunia akan dibawa masuk ke dalam kekacauan, berisi serangakaian kebrutalan, dan rasa takut bakal bertebaran. Kaido dan Big Mom juga ingin mendapatkan Senjata Kuno dan One Piece. Itu semua rencana besar, tapi tak berlebihan karena dua orang Yonko yang menggagaskan. Rencana megah Kaido dan Big Mom tak akan mungkin dibiarkan para lawan, sebab di Onigashima kini beberapa orang menjadikan mereka sebagai incaran.
Diperlihatkan dalam chapter 999, Kaido dan Big Mom sedang mengobrol di Atap Istana, menampilkan pemandangan yang menakutkan. Walau telah menghadapi Sarung Pedang Merah, Kaido masih tetap dalam kondisi baik. Luka-luka yang dia terima sama sekali bukan masalah. Sejak awal memang jelas, Kaido dan Sarung Pedang Merah beda kualitas. Big Mom juga dalam kondisi prima, bahkan Zeus dan Prometheus telah mengisi daya, siap untuk melawan musuh mana saja.
Kaido dan Big Mom tampak kokoh dan mengerikan, tapi orang-orang yang sedang menuju ke tempat mereka bukan pribadi-pribadi yang mudah ketakutan. Orang-orang itu adalah beberapa elite Generasi Terburuk: Luffy, Zoro, Kid, dan Killer. Bahkan Law yang terakhir terlihat sedang berusaha mencari Road Poneglyph pun, cepat atau lambat juga pasti akan menuju ke tempat Yonko. Kekuatan Law yang bisa menyerang bagian dalam tubuh lawan dibutuhkan dalam pertarungan menghadapi orang-orang bertubuh keras. Pada akhirnya, Atap Istana akan menjadi arena pertarungan bagi yang berburuk di lautan melawan yang terkuat.
Luffy, Kid, dan Killer sudah pernah dikalahkan oleh Kaido. Mereka tak bisa memberi perlawanan berarti, kalah dengan terlalu mudah di tangan makhluk terkuat di muka Bumi. Namun, bila sudah tiba di Atap Istana nanti cerita akan jauh berbeda. Mereka telah lebih siap dari sebelumnya. Luffy membawa kemampuan baru, tingkatan lanjut atau mungkin sekadar variasi dari Busoshoku Haki yang disebut Ryuo di Wano Kuni. Sedang Kid membawa entah berapa banyak benda berbahan logam sebagai persiapan. Zoro yang sedang dibawa Marco berteman pedang legendaris Enma, pedang yang dulu dipakai Kozuki Oden melukai Kaido. Sedang Killer dan Law, kemampuan mereka pun pasti bisa memberi kejutan nanti.
Melihat betapa digdaya Kaido dan Big Mom, akan wajar banyak orang berpikir Luffy dan rekan-rekan Generasi Terburuknya itu sedang dalam bahaya. Namun, Luffy, Zoro, Kid, Killer, dan Law sedang tidak dalam bahaya, melainkan merekalah bahaya itu. Bahaya dari generasi baru yang berperan sebagai pemangsa, predator buas yang mengincar leher-leher Yonko yang berkuasa. Marco telah mengatakan bahwa orang-orang macam King dan Queen yang terlalu percaya akan kekuatan kubu mereka, teramat yakin terhadap kehebatan sang kapten, akan mendapatkan kejutan. Melawan generasi baru bukan perkara sembarangan. Kaido dan Big Mom mungkin meremehkan para lawan, tapi kesombongan keduanya akan berbuah hal yang buruk.
Kesemua lawan Kado dan Big Mom punya motivasi besar. Menang bagi mereka bukan pilihan, tapi kewajiban. Terlebih Luffy, orang yang pada pundaknya digantung harapan besar Kinemon, Momonosuke dan orang-orang lain yang mengharapkan Kaido lenyap dari Wano Kuni. Luffy juga adalah orang yang harus punya peran penting terhadap zaman baru. Orang yang kepadanya Shanks bertaruh, berkorban satu lengan pada masa lalu. Orang yang atas perintah Shirohige dilindungi dalam Perang Marineford dua tahun lalu. Orang yang juga dilatih oleh Rayliegh secara pribadi. Orang yang dapat kita percaya adalah tokoh utama bagi dunia yang dibahas Kozuki Oden dalam eksekusinya.
Perang Wano akan menjadi ajang pembuktian antara yang terburuk dan terkuat, mana yang terhebat. Jawabannya memang belum pasti, masih menanti di ujung perang nanti. Namun, sejak saat ini tak ada yang salah untuk meyakini Luffy dan rekan-rekannya akan berdiri sebagai pemenang. Walau dihajar beribu kali, meski jatuh berulang kali, mereka tetap akan berdiri lagi. Sesulit apa pun keadaan, mereka pasti mampu bangkit. Karena seperti kata Usopp di Enies Lobby: “Ini bukan neraka.”
Komentar
Posting Komentar